onBux earn money easily...

Friday, September 4, 2009

Aku Sendirian

Di tengah riuh membadai 
Aku . . . Aku sendirian 
Telinga tak lagi terima lontaran-lontaran kata 
Kata – kata tersenyap seiring angin 
Terpaan suara tak kulayani 
Tapi . . . Tiada juga suara milikku 
Kata – kata hati yang kini mengepung dan menumpuk 
Betapa ketatnya jahitan mulut ini 
Aku tetap membungkam . . . 
Enggan ‘tuk berucap

Kerumunan – kerumunan menderu ramai 

Aku . . . Aku masih sendirian 
Beribu – ribu tatapan menjaga 
Pelototan – pelototan itu seakan tertuju searah 
Tapi . . . tiada tatapan kenalanku 
Kepala memberat memakai topi batu 
Segan aku urus aliran pandang 
Bayangan pun Aku tak berani menyergapnya 
Aku hanya dapat pandang hilang arah 

Gemuruh ramai belum bubarkan diri 
Aku . . . Aku semakin kesepian 
Kini Aku serasa terpojok 
Pikiran hampa, hati pun menghambar 
Aku hamper tertidur pulas bersama lamunan 
Jatuh sudah Aku ke dalam gemerlapan sunyi 
Serangan – serangan sunyi mendarat dan menghantamku 
Tapi . . . Tiada luka, tiada derita, tiada juga ratapan 
Aku telah membaja dengan ini 
Cengkaman sunyi masih belum longgar

Aku . . . Aku tetap sendirian 

Ingin Aku mengulurkan tangan damai bagi si sunyi 
Tak berdaya kutahan ‘tuk berpaling muka lagi 
Sunyi yang kian tak putus asa memburu 
Mulut pun khianati raganya dan tak segan memekik 
“Aku tak ingin sendirian”

3 comments:

  1. boleh tahan lha puisi'a..
    ck ck ck...
    jiplak or dpt wahyu dr mn?
    hehehe

    usul nich, gmn klo blog'a dipajangin
    zodiak2 or humor yg bikin fresh...

    ReplyDelete
  2. g yg buat tuh... asli dari g... ga copy2
    itw g buat 2 minggu gtu waktu ny

    ReplyDelete
  3. hahaha
    mank sih gda jiwa seni'a
    maza buat puisi aja mpe 2 minggu

    kid bro ^^

    ReplyDelete